Seperti diharapkan pada awal - awal tahun investment grade akhirnya tercapai. Dan apakah booming di IHSG bakal terjadi? Apakah akan terjadi krisis lagi setelah investment grade seperti 1996 dan 1997? Wah ini tugas berat pemerintah di tahun depan, tetapi yang sudah pernah terjadi biasanya bisa dicegah... terus berjuang..... melihat fundamental ekonomi indonesia di awal tahun 2011 seperti diposting kan di blog ini akhirnya terjadi juga di akhir 2011 kayak mama loren aja.... Maju terus Indonesia.....
Alasan mendapat investment grade:
Lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings menaikkan peringkat
Indonesia ke level 'Investment Grade' yang berarti setara dengan
sejumlah negara-negara maju. Apa alasan Fitch menaikkkan peringkat
Indonesia?
Fitch dalam keterangannya menjelaskan telah menaikkan
Long-Term Foreign- and Local-Currency Issuer Default Ratings (IDR)
Indonesia menjadi 'BBB-' dari 'BB+' dengan outlook atas kedua peringkat
tersebut Stabil. Country Ceiling dinaikkan menjadi 'BBB", dan Short-Term
Foreign-Currency IDR dinaikkan menjadi to 'F3'.
"Kenaikan
peringkat ini mencerminkan pertumbuhan ekonomi yang kuat dan resilien,
rasio utang publik yang rendah dan terus menurun, likuiditas eksternal
yang menguat, dan kerangka kebijakan makro yang hati-hati", kata Philip
McNicholas, Director group Fitch's Asia-Pacific Sovereign Ratings dalam
siaran persnya, Kamis (15/12/2011).
Berikut penjelasan lengkap dari Fitch terkait kenaikan peringkat Indonesia, seperti disampaikan melalui siaran persnya:
Fitch
memproyeksikan pertumbuhan PDB rata-rata lebih dari 6,0% per tahun
selama periode proyeksi (sampai 2013), meskipun kondisi ekonomi global
yang kurang kondusif. Ekonomi Indonesia yang berorientasi domestic dan
keberhasilan menciptakan pertumbuhah ekonomi yang relatif kuat tanpa
menimbulkan ketidak seimbangan eksternal, atau ketergantungan pada
pendanaan eksternal jangka pendek memperlihatkan bahwa prospek
pertumbuhan ekonomi akan tahan terhadap guncangan eksternal, sebagaimana
terjadi pada 2008. Utang publik yang rendah dan suku bunga riil yang
positif menyediakan otoritas fleksibilitas kebijakan untuk merespons
pelambatan.
Tingkat kepercayaan yang lebih tinggi atas
kerangka kebijakan macro ada kunci dari kenaikan peringkat ini.
Toleransi terhadap penguatan mata uang nominal dalam kerangka kebijakan
moneter, dan kesediaan untuk mengetatkan kebijakan jika inflasi mencapai
single digit yang tinggi, dan kebijakan fiskal yang hati-hati
memperkuat dasar untuk kenaikan peringkat.
Fitch
berpendapat profil kredit ini memiliki toleransi pada tingkat peringkat
yang baru ini atas kenaikan defisit fiskal bila Undang Undang Akuisisi
Tanah mengarah kepada belanja infrastruktur public yang lebih tinggi.
Rasio utang pemerintah bruto terhadap PDB diperkirakan akan turun dari
26% pada akhir 2010 menjadi 25% pada akhir 2011, jauh dibawah median
'BBB' yaitu 36%. Lagipula, rasio utang/pendapatan diproyeksikan turun
dari 163% pada akhir 2010 menjadi mendekati proyeksi median 'BBB' 126%
pada 2012, meskipun adanya kelemahan struktural fiskal berupa pendapatan
yang rendah - hanya 17% dari PDB dibandingkan median 'BBB' 33%.
Kelemahan
struktural yang sudah berlangsung lama seperti pendapatan rata-rata
yang rendah (USD3.600 versus median 'BBB' USD9.800 pada 2011) dan
masalah-masalah yang mempengaruhi iklim bisnis, termasuk infrastuktur
yang lemah dan korupsi masih harus diatasi. Akan tetapi, fundamental
struktural Indonesia bukanlah yang terlemah dalam sebagian besar
kategori ini, dan hal ini tidak membatasi peringkat untuk dinaikkan
menjadi 'BBB-'.
Kemajuan dalam mengatasi kelemahan
structural bersama dengan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, tanpa
peningkatan ketidak seimbangan eksternal atau guncangan inflasi yang
tinggi, akan memperkuat ekonomi Indonesia dan fundamental kredit
sovereign dan akan menciptakan tekanan ke atas pada peringkat dalam
jangka menengah. Akan tetapi, Fitch berpendapat kondisi politik telah
menjadi kurang kondusif terhadap reformasi, membuat profil kredit
sovereign Indonesia kemungkinan akan tetap berada pada kisaran 'BBB'
yang lemah untuk sementara waktu, sehingga ditetapkan Outlook Stabil
pada peringkat ini.
Volatilitas capital flow yang parah
yang mempengaruhi ekonomi dan stabilitas keuangan domestik dan secara
substansial menurunkan bantalan eksternal akan berpengaruh negative
terhadap peringkat. Juga, pemburukan kualitas kebijakan fiskal atau
moneter dan/atau ketidak stabilan sistem perbankan, akan mempengaruhi
peringkat secara negative.
GBU
No comments:
Post a Comment