Tuesday, March 13, 2012

ASRI

berpeluang naik secara MACD dan juga laba perusahaan yang bagus di 107%

  PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) mencatatkan total penjualan sebesar Rp 1,38 triliun pada 2011. Jumlah tersebut tumbuh 74,61% dibandingkan total penjualan 2010 yang tercatat sebesar Rp 790,93 miliar.
Laba bersihnya juga meningkat, bahkan meningkat 107,12% menjadi Rp 601,65 miliar di tahun 2011. Sebagai perbandingan, tahun 2010, laba bersih ASRI tercatat sebesar Rp 290,48 miliar.
Kontribusi penjualan terbesar diperoleh dari penjualan proyek realestat sebesar Rp 1,34 triliun. Rinciannya, penjualan tanah kavling sebanyak 235 unit dengan total nilai Rp 750,9 miliar dan penjualan 484 unit rumah senilai Rp 592,88 miliar.
Penjualan ASRI sepanjang 2011 juga disumbang oleh segmen jasa hospitality dan prasarana. Segmen ini menyumbang penjualan Rp 37,17 miliar yang berasal dari pengelolaan kota, rekreasi dan olahraga, serta sewa.
Di sisi lain, beban pokok penjualan dan jasa yang ditanggung emiten properti ini tidak setinggi penjualannya. Tahun 2011, beban penjualan ASRI sebesar
Rp 566,66 miliar. Jumlah ini naik 47,38% dibandingkan beban penjualan 2010 yang tercatat sebesar Rp 384,49 miliar.
Reza Priyambada, Kepala Riset Indosurya Asset Management, menilai, pertumbuhan kinerja tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, proyek realestat ASRI sebagian besar berada di lokasi-lokasi potensial, seperti Serpong dan Tangerang.
Kedua, tahun lalu, ASRI cukup gencar menggarap proyek baru dengan menghabiskan belanja modal sebesar Rp 1 triliun. Beberapa proyek yang digarap ASRI, seperti proyek office tower, apartemen Silkwood Residence, dan pembangunan mal di kawasan Alam Sutera.
"Apalagi, marketing sales ASRI tahun lalu melampaui target awal," lanjut Reza. Tahun lalu, ASRI memang mencetak marketing sales sebesar Rp 2,8 triliun, melampaui target awal Rp 1,7 triliun.
Reza merekomendasikan beli ASRI dengan target harga Rp 700 per saham. Ini dengan asumsi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada 1 April tidak terlalu mempengaruhi kenaikan harga bahan bangunan.
Pada perdagangan kemarin (12/3), ASRI ditutup menguat 1,72% menjadi Rp 590 per saham.

sumber kontan

No comments:

Exclusion Clause

The author is not responsible for such false statements to the analysis of the individual and not to encourage anyone to trade shares. All content is free and only need to join this blog to promote it. for any information in, will provide the best and so will not harm anyone.